KAJIAN FIQIH
KITAB NIHAYATUZ ZAIN
Karya Syaikh Nawawi Al Bantani
بسم الله الرحمن الرحيم
قال المصنف رحمه الله تعالی
ﻭﺃﺑﻮاﺏ اﻟﺠﻨﺔ ﺛﻤﺎﻧﻴﺔ ﺑﺎﺏ اﻟﺼﺪﻗﺔ ﻭﺑﺎﺏ اﻟﺼﻼﺓ ﻭﺑﺎﺏ اﻟﺼﻮﻡ ﻭﻳﻘﺎﻝ ﻟﻪ
اﻟﺮﻳﺎﻥ ﻭﺑﺎﺏ اﻟﺠﻬﺎﺩ ﻭﺑﺎﺏ اﻟﻜﺎﻇﻤﻴﻦ اﻟﻐﻴﻆ ﻭاﻟﻌﺎﻓﻴﻦ ﻋﻦ اﻟﻨﺎﺱ ﻭﺑﺎﺏ اﻟﺮاﺣﻤﻴﻦ ﻭﺑﺎﺏ ﻣﻦ ﻻ
ﺣﺴﺎﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﺑﺎﺏ اﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻳﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺑﺎﺏ اﻟﺮﺣﻤﺔ ﻭﺑﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻫﻮ ﻣﻔﺘﻮﺡ
ﻣﻨﺬ ﺧﻠﻘﻪ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻻ ﻳﻐﻠﻖ ﺇﻻ ﺇﺫا ﻃﻠﻌﺖ اﻟﺸﻤﺲ ﻣﻦ ﻣﻐﺮﺑﻬﺎ ﻓﺤﻴﻨﺌﺬ ﻳﻐﻠﻖ ﻭﻻ ﻳﻔﺘﺢ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ
اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ
Dan pintu-pintu surga ada 8 :
1. Pintu shadaqah,
2. Pintu shalat,
3. Pintu puasa dan dikatakan baginya ar royyan
4. Pintu jihad
5. Pintu para penahan
amarah, para pemaaf manusia,
6. Pintu para penyayang.
7. Pintu orang orang yang tidak dihisab.
8. Pintu taubat, dan dikatakan baginya pintu rahmat
9. Pintu Muhammad ﷺ, dan (khusus pintu muhammad ﷺ) ia
terbuka dari semenjak Allah menciptakannya, tidak dikunci kecuali apabila telah
terbit matahari dari arah barat, maka seketika itu dikunci dan tidak akan
dibuka sampai hari kiamat.
(Mushonnif mengatakan ada 8 pintu tapi menuturkan 9 nama
pintu. Yang demikian dikarenakan ada perbedaan pendapat diantara para ulama di
dalam hal nama pintu pintu tersebut. Namun yang pasti jumlahnya ada 8).
ﻭﻫﺬﻩ اﻷﺑﻮاﺏ ﻣﻘﺴﻮﻣﺔ ﻋﻠﻰ ﺃﻋﻤﺎﻝ اﻟﺒﺮ ﺇﻻ ﺑﺎﺏ اﻟﺘﻮﺑﺔ ﻓﻠﻴﺲ ﺑﺎﺏ ﻋﻤﻞ
ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﺑﺎﺏ اﻟﺮﺣﻤﺔ اﻟﻌﻈﻤﻰ
dan 8 pintu-pintu ini adalah yang dibagi berdasarkan
amal-amal soleh kecuali pintu taubat, yang demikian bukan pintu amal, dan
pastinya yang demikian adalah pintu ar rahmatul 'udzma. (Rahmat Allah yang
besar di dalam menerima taubat para hambanya)
ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻓﺘﺤﺖ ﻟﻪ اﻷﺑﻮاﺏ اﻟﺜﻤﺎﻧﻴﺔ ﺗﻜﺮﻣﺔ ﻟﻪ
dan pastinya dibuka baginya 8 pintu-pintu sebagai kemurahan
Allah untuknya
ﻭﺇﻻ ﻓﻬﻮ ﺇﺫا اﺗﺼﻒ ﺑﻨﻮﻉ
ﻣﻦ ﻫﺬﻩ اﻷﻋﻤﺎﻝ ﺩﺧﻞ ﻣﻦ ﺑﺎﺑﻪ
Jika tidak demikian maka dia, apabila memiliki sifat dengan
satu macam dari amal-amal ini, maka ia masuk dari pintunya.
ﻓﻠﻮ اﺗﺼﻒ ﺑﻨﻮﻋﻴﻦ ﻓﺄﻛﺜﺮ ﻓﻴﺨﻴﺮ ﺃﻭ ﻳﺪﺧﻞ ﻣﻦ اﻟﺒﺎﺏ اﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﻻﺯﻡ ﻧﻮﻋﻪ
ﺃﻛﺜﺮ
Jika ia memiliki sifat dengan dua macam amal atau lebih,
maka ia boleh memilih atau masuk dari pintu yang lazim macam amalnya paling
banyak
ﻭﻳﺠﺐ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﺬﻟﻚ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ
ﺑﺤﺚ
dan wajib beriman dengan yang demikian tanpa membahas (lebih dalam)
Halaman : 26
Abdurrachman Asy Syafi'iy
0 comments:
Posting Komentar