KAJIAN FIQIH
KITAB NIHAYATUZ ZAIN
Karya Syaikh Nawawi Al Bantani
بسم الله الرحمن الرحيم
قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالَی
(ﻭَ) ﺳَﺎﺩِﺳُﻬَﺎ (ﺗَﺮْﺗِﻴْﺐٌ)
Dan yang ke enamnya adalah tartib.
(maksudnya fardhu wudhu yang ke enam adalah membasuh secara
berurutan)
ﺑِﺄَﻥْ يَبْدَأَ ﺑِﺎﻟْﻮَﺟْﻪِ
ﻣَﻘْﺮُﻭْﻧًﺎ ﺑِﺎﻟﻨِّﻴَّﺔِ ﺛُﻢَّ ﻏَﺴْﻞِ اﻟْﻴَﺪَﻳْﻦِ ﺛُﻢَّ ﻣَﺴْﺢِ ﺑَﻌْﺾِ اﻟﺮَّﺃْﺱِ
ﺛُﻢَّ ﻏَﺴْﻞِ اﻟﺮِّﺟْﻠَﻴْﻦِ
Yaitu dengan memulai membasuh wajah hal nya dibarengkan dengan
niat, kemudian membasuh kedua tangan, kemudian mengusap sebagian kepala,
kemudian membasuh kedua kaki.
ﻭَﻟَﻮْ ﺷَﺮَﻉَ ثَلَاﺛَﺔُ ﻧَﻔَﺮٍ ﻓِﻲْ ﻏَﺴْﻞِ ﺑَﻘِﻴّﺔِ ﺃَﻋْﻀَﺎﺋِﻪِ
ﺑَﻌْﺪَ ﻏَﺴْﻞِ ﺑَﻌْﺾِ اﻟْﻮَﺟْﻪِ ﻟَﻢْ ﻳَﺮْﺗَﻔِﻊْ ﻏَﻴْﺮُ ﺣَﺪَﺙِ ﻭَﺟْﻬِﻪِ
Dan seandainya 3 orang memulai membasuh sisa anggota-anggota
wudhu seseorang, sesudah orang itu
membasuh sebagian wajah maka tidak terangkat hadats selain hadats wajahnya.
(Maksudnya tartib itu harus sempurna terlebih dahulu di
dalam satu fardhu, sehingga jika ada seseorang baru membasuh sebagian wajah
lalu 3 orang membantunya membasuhkan bagian sisanya, maka yang terangkat hanya
hadats wajah ketika sudah sempurna basuhannya, yang selainnya belum dihitung)
ﻭَﻟَﻮِ اﻏْﺘَﺴَﻞَ ﻣُﺤْﺪِﺙٌ ﺣَﺪَﺛًﺎ ﺃَﺻْﻐَﺮِ ﻓَﻘَﻂْ ﺑِﻨِﻴَّﺔِ ﺭَﻓْﻊِ
اﻟْﺤَﺪَﺙِ ﺃَﻭْ ﻧَﺤْﻮِﻩِ ﺃَﻭْ ﺑِﻨِﻴّﺔِ ﺭَﻓْﻊِ اﻟْﺠِﻨَﺎﺑَﺔِ ﺃَْﻭ ﻓَﺮْﺽِ اﻟْﻐَﺴْﻞِ
ﺃَﻭْ ﺃَﺩَاﺋِﻪِ ﻏَﺎﻟِﻄًﺎ ﻭَﺭَﺗَﺐَ ﺗَﺮْﺗِﻴْﺒًﺎ ﺣَﻘِﻴْﻘِﻴًّﺎ ﺃَﺟْﺰَﺃَﻩُ ﺣَﻴْﺚُ ﻭَﺟَﺪَﺕِ
اﻟﻨِّﻴَِّﺔُ ﻋِﻨْﺪَ ﻏَﺴْﻞِ اﻟْﻮَﺟْﻪِ
Seandainya orang yang berhadats mandi, tegasnya hadats kecil
saja, dengan niat menghilangkan hadats atau semisalnya atau dengan niat
menghilangkan junub atau niat fardhu mandi atau niat menunaikan mandi, hal nya
dalam keadaan yang keliru, dan ia melakukan berurutan tartib secara hakiki,
maka yang demikian mencukupinya sekiranya ada niat ketika membasuh wajah.
(Maksudnya ketika seseorang berhadats kecil mandi tapi
dipertengahan mandi terpenuhi tartib wudhu, maka sah wudhunya sekiranya ada
niat wudhu atau niat menghilangkan hadats ketika bersamaan membasuh wajahnya)
ﻭَﻣِﻨْﻪُ ﻣَﺎ ﻟَﻮْ ﻭَﻗَﻒَ ﺗَﺤْﺖَ ﻧَﺤْﻮِ ﻣِﻴْﺰَاﺏٍ ﻭَاﺳْﺘَﻤَﺮَّ
اﻟْﻤَﺎءُ ﻳَﺠْﺮِﻱْ ﻣِﻨْﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻋْﻀَﺎﺋِﻪِ
Dan sebagian darinya adalah perkara seandainya ia diam di
bawah semisal pancuran air, dan air tetap mengalir darinya di atas anggota-anggotanya.
(maksudnya hukumnya sama seperti orang yang mandi yang
sudah mendahului penuturannya)
ﺇِﺫِ اﻟْﺪَﻓْﻌَﺔُ اْﻷُﻭْﻟَﻰ ﻣَﺜَﻼً ﻳَﺮْﺗَﻔِﻊُ ﺑِﻬَﺎ ﺣَﺪَﺙُ اﻟْﻮَﺟْﻪِ
ﻓَﺎﻟْﻤَﺎءُ اﻟَّﺬِﻱْ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﻳَﺮْﻓَﻊُ ﺣَﺪَﺙَ اﻟْﻴَﺪَﻳْﻦِ
Karena aliran air pertama misalkan terangkat dengan sebabnya
hadats wajah, lalu air yang sesudahnya mengangkat hadats kedua tangan.
(maksudnya dan seterusnya hingga terbasuh ke dua kaki)
Halaman : 23
Abdurrachman Asy Syafi'iy
0 comments:
Posting Komentar