KAJIAN FIQIH
KITAB NIHAYATUZ ZAIN
Karya Syaikh Nawawi Al Bantani
بسم الله الرحمن الرحيم
قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالَی
ﻭَﻣُﺮَاﺗِﺒُﻪُ ﺧَﻤْﺲُ ﻣَﺮْﺗَﺒَﺔٍ ﻓِﻲ الْأَﻓْﻀَﻠِﻴَّﺔِ
Dan tingkatan-tingkatannya ada 5 tingkatan di dalam
keutamanaan :
الْأَﺭَاﻙُ ﺛُﻢَّ ﺟَﺮِﻳْﺪُ اﻟﻨَّﺨْﻞِ ﺛُﻢَّ اﻟﺰَّﻳْﺘُﻮْﻥُ ﺛُﻢَّ
ﺫُﻭ اﻟﺮِّﻳْﺢِ اﻟﻄَّﻴْﺐِ ﻣِﻦَ الْأَﻋْﻮَاﺩِ ﺛُّﻢَّ ﺑَﺎﻗِﻲ الْأَﻋْﻮَاﺩِ
1. Kayu Arok, kemudian
2. Batang pelepah kurma yang dikuliti, kemudian
3. Akar zaitun, kemudian
4. Batang batang yang memiliki wangi harum, kemudian
5. Batang batang sisanya yang lain.
(Kayu adalah alat bersiwak, maqoshidnya adalah hilangnya
flak gigi dan bau mulut, maka sikat gigi dengan pasta gigi termasuk kedalam
alat bersiwak, sehingga jika seseorang sikat gigi dengan pasta gigi disertai
niat mengerjakan sunnah bersiwak, maka ia dapat pahala sunnah bersiwak).
ﻭَﻛُﻞُّ ﻭَاﺣِﺪٍ ﻣِﻨْﻬَﺎ
ﻓِﻴْﻪِ ﺧَﻤْﺲُ ﻣُﺮَاﺗِﺐٍ ﻣَﺮْﺗَﺒَﺔً ﻓِﻲ الْأَﻓْﻀَﻠِﻴَّﺔِ ﺃَﻳْﻀًﺎ
ﻭَﻫِﻲَ
Dan tiap-tiap darinya di dalamnya ada 5 tingkatan-tingkatan,
tegasnya tingkatan di dalam keutamaan juga, dan yang demikian adalah :
اﻟْﻴَﺎﺑِﺲُ اﻟﻤُﻨَﺪَّﻯ
ﺑِﺎﻟْﻤَﺎءِ ﺛُﻢَّ اﻟْﻤُﻨَﺪَّﻯ ﺑِﻤَﺎءِ اﻟْﻮَﺭْﺩِ ﺛُﻢَّ اﻟْﻤُﻨَﺪَّﻯ ﺑِﺎﻟﺮَّﻳْﻖِ ﺛُﻢَّ
اﻟﺮَّﻃْﺐُ ﺧَﻠْﻘَﺔً ﺛﻢ اﻟْﻴَﺎﺑِﺲُ اﻟْﻐَﻴْﺮُ اﻟْﻤُﻨَﺪَّﻯ
1. Yang kering yang dibasahi dengan air, kemudian
2. Yang dibasahi dengan air mawar, kemudian
3. Yang dibasahi dengan air liur, kemudian
4, Batang basah bawaan dari pohon
5. Yang kering tanpa dibasahi
ﻭَﻛُﻞُّ ﻭَاﺣِﺪٍ ﻣِﻦَ اﻟْﺨَﻤْﺲِ الْأَﻭَّﻝِ ﺑِﻤُﺮَاﺗِﺒِﻪِ اﻟْﺨَﻤْﺲِ
ﻣُﻘَﺪَّﻡٌ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ
Dan tiap tiap dari 5 tingkatan yang awal dengan
tingkatan-tingkatannya yang lima adalah yang didahulukan dari yang dituturkan
sesudahnya.
ﻭَاﻋْﺘَﻤَﺪَ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﺃَﻥَّ اﻟْﻴَﺎﺑِﺲَ اﻟْﻐَﻴْﺮَ اﻟْﻤُﻨَﺪَّﻯ
ﻣُﻘَﺪَّﻡٌ ﻋَﻠَﻰ اﻟﺮَّﻃْﺐِ لِأَﻧَّﻪُ ﺃَﻗْﻮَﻯ ﻓِﻲ ﺇِﺯَاﻟَﺔِ اﻟﺘَّﻐَﻴُّﺮِ
Dan sebagian dari mereka bersandar pada pendapat yang kering
tanpa dibasahi adalah yang didahulukan di atas batang basah karena lebih kuat
di dalam menghilangkan bau mulut.
ﻭَلَا ﺗَﺠْﺮِﻱ ﻓِﻲ اﻟْﺨِﺮْﻗَﺔِ اﻟْﻤُﺮَاﺗِﺐُ اﻟْﺨَﻤْﺲُ اﻟﺜَﺎﻧِﻴَّﺔُ
لِأَﻥَّ اﻟﺮُّﻃُﻮْﺑَﺔَ اﻟْﺨَﻠْﻘِﻴَّﺔَ لَا ﺗَﺘَﺼَﻮَّﺭُ ﻓِﻴْﻬَﺎ
Di dalam kain tidak berlaku tingkatan-tingkatan lima yang ke
dua, karena basah bawaan tidak bisa tergambarkan di dalam kain.
(Maksudnya kain itu tidak bisa dikatakan basah bawaan,
sebagaimana batang pohon yang memungkinkan sudah basah karena bawaan dari
pohonnya yang memang batangnya mengandung kadar air yang banyak)
Halaman : 23
Abdurrachman Asy Syafi'iy
0 comments:
Posting Komentar