KAJIAN FIQIH
Karya Syaikh Nawawi Al Bantani
بسم الله الرحمن الرحيم
قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالَی
(ﻭَ) ﺧَﺎﻣِﺴُﻬَﺎ
Dan yang ke limanya
(maksudnya fardhu wudhu yang ke lima)
(ﻏَﺴْﻞُ ﺭِﺟْﻠَﻴْﻪِ ﺑِ) ﻛُﻞِّ (ﻛَﻌْﺐٍ)
Membasuh kedua kakinya dengan setiap mata kaki.
ﺃَﻱْ ﻣَﻌَﻪُ
maksudnya menyertainya.
ﻭَﻳَﺠِﺐُ ﻏَﺴْﻞُ ﺑَﺎﻃِﻦِ
ﺷُﻘُﻮْﻕٍ فِيْهِمَا
dan wajib membasuh bathin belahan-belahan pada kedua kaki.
ﻭَﺇِﺫَا ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻲْ ﺗِﻠْﻚَ اﻟﺸُّﻘُﻮْﻕِ ﺷَﻤْﻊٌ ﺃَﻭْ ﻧَﺤْﻮُﻩُ ﻭَﺟَﺒَﺖْ
ﺇِﺯَاﻟَﺘُﻪُ ﺇِلَّا ﺇِﺫَا ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻏَﻮْﺭٌ ﻓِﻲ اﻟﻠَّﺤْﻢِ
Dan apabila pada belahan-belahan itu ada lilin atau
semisalnya maka wajib menghilangkannya, kecuali apabila ada cekungan di dalam
daging.
Qultu :
Maksudnya seperti kaki yang kapalan sehingga
menyebabkan permukaan kaki tidak rata, ada bagian-bagiannya yang dalam dari
atas permukaan kaki.
ﻭَﺇِﺫَا ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻲْ ﻋُﻀْﻮٍ ﻳَﺠِﺐُ ﺗَﻌْﻤِﻴْﻤُﻪُ ﺷَﻮْﻛَﺔٌ فَفيْهَا
ﺗَﻔْﺼِﻴْﻞُ ﺣَﺎﺻِﻠِﻪِ
Apabila ada duri di dalam anggota yang wajib diliputi air
maka di dalamnya ada perinciannya
ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺇِﺫَا ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺑِﺤَﻴْﺚُ ﻟَﻮْ ﻗُﻠِﻌَﺖْ ﻟَﻢْ ﻳَﺒْﻖَ ﻣَﺤَﻠُّﻬَﺎ
ﻣَﻔْﺘُﻮْﺣًﺎ
Apabila ada duri sekiranya seandainya dicabut tidak tersisa
letaknya yang terbuka.
(Maksudnya seandainya duri dicabut tidak ada bagian daging
berlubang)
ﻛَﺸَﻮْﻛَﺔِ اﻟْﻘُﺜَّﺎءِ فَلَا ﺗَﻀُﺮُّ
Seperti duri mentimun maka yang demikian tidak membahayakan.
ﻭَﺇِﺫَا ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺑِﺤَﻴْﺚُ ﻟَﻮْ ﻗُﻠِﻌَﺖْ ﺑَﻘِﻲَ ﻣَﺤَﻠُّﻬَﺎ ﻣَﻔْﺘُﻮْﺣًﺎ
dan apabila ada duri sekiranya seandainya dicabut tersisa
letaknya yang terbuka
ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺣَﺎئِلًا
Maka duri itu adalah yang menghalangi
Qultu :
Maksudnya jika ada duri kecil seperti duri buah
mentimun yang sekiranya jika dicabut tidak menyisakan letaknya yang terbuka
maka tidak apa apa dibiarkan menancap pada anggota wudhu. Sedangkan apabila
durinya ukurannya besar yang sekiranya jika dicabut menyisakan letaknya yang
terbuka maka duri itu dianggap sesuatu yang menghalangi sampainya air ke
anggota wudhu.
فَتَجِبُ ﺇِﺯَاﻟَﺘُﻬَﺎ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻟَﻬَﺎ ﻏَﻮْﺭٌ ﻓِﻲْ اﻟﻠَّﺤْﻢِ
Maka wajib menghilangkan duri itu selama tidak ada cekungan
di dalam daging.
ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻬَﺎ ﻏَﻮْﺭٌ ﻓِﻲ اﻟﻠَّﺤْﻢِ فَلَا ﺗَﻀُﺮُّ ﻓِﻲ اﻟْﻮُﺿُﻮْءِ
ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﻓِﻲ الصَّلَاﺓِ ﻓَﺘَﻀُﺮُّ ﺇِﺫَا ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻣُﺘَّﺼِﻠَﺔً ﺑِﺪَﻡٍّ ﻛَﺜِﻴْﺮٍ ﻭَﺇِلَّا
فَلَا
Jika ada cekungan di dalam daging maka tidak membahayakan di
dalam wudhu, dan adapun di dalam shalat yang demikian membahayakan apabila
adanya duri terhubung dengan darah yang banyak, jika tidak demikian maka tidak
berbahaya.
ﻫَﺬَا ﻛُﻠُﻪُ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ
ﻳَﻠْﺘَﺤِﻢُ اﻟْﺠِﻠْﺪُ ﻓَﻮْﻗَﻬَﺎ ﻭَﺇِلَّا ﺻَﺎﺭَﺕْ ﻣِﻦْ ﺣُﻜْﻢِ اﻟْﺒَﺎﻃِﻦِ فَلَا ﺗَﻀُﺮُّ
ﻓِﻲْ ﻭُﺿُﻮْءٍ ﻭَلَا صَلَاﺓٍ
Hal ini semuanya itu selama kulit tidak melekat di atas
duri, jika demikian maka duri menjadi hukum bathin, maka duri itu tidak
membahayakan di dalam wudhu dan shalat.
Qultu :
Maksudnya jika duri itu tembus ke dalam dan sudah
tertutup kulit di atasnya maka yang demikian tidak membahyakan wudhu dan
shalat.
Halaman : 22
Abdurrachman Asy Syafi'iy
0 comments:
Posting Komentar