Kajian Ilmu Tauhid, Fiqih dan Tasawuf

Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 29 Oktober 2023

(73) WAJIB MENGHILANGKAN KOTORAN PADA PERMUKAAN KAKI

KAJIAN FIQIH

KITAB NIHAYATUZ ZAIN

Karya Syaikh Nawawi Al Bantani

 


 

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالَی 

 

وَتَجِبُ إِزَالَةُ ﻣَﺎ ﻋَﻠَﻰ اﻟﺮِّﺟْﻠَﻴْﻦِ ﻣِﻦْ ﻗَﺸَﻒٍ ﻭَﻧَﺤْﻮِﻩِ

Dan wajib menghilangkan apa apa yang ada di atas permukaan kedua telapak kaki dari kotoran kaki dan semisalnya.

_(maksudnya yang dapat menghalangi sampainya air kepada permukaan kulit anggota wudhu)._

ﻭَﺑِﺎﻟْﺠُﻤْﻠَﺔِ فَلَا ﺑُﺪَّ ﻣِﻦْ ﺗَﺨْﺼِﻴْﺺِ اﻟﺮِّﺟْﻠَﻴْﻦِ ﺑِﻤُﺰَﻳِّﺪِ الْاِﺣْﺘِﻴَﺎﻁِ لِأَﻥَّ اﻟﺮِّﺟْﻞَ ﻣَﻈِﻨَّﺔُ الْأَﻭْﺳَﺎﺥِ ﺧُﺼُﻮْﺻًﺎ اﻟْﻌَﻘْﺐِ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣَﺤَﻞُّ ﺗَﺮَاكُمِ اﻷَﻭْﺳَﺎﺥِ

Secara keseluruhan maka tidak boleh tidak dari mengkhususkan kedua kaki dengan menambah tingkat kewaspadaan karena kaki adalah letak dugaan kotoran-kotoran khususnya tumit. Tumit itu letak bertumpuknya kotoran-kotoran.

(Tegasnya harus lebih memperhatikan kondisi kebersihan kaki, karena khawatir ada sesuatu yang dapat menghalangi sampainya air kepada anggota wudhu)

ﻭَﻗَﺪْ ﻭَﺭَﺩَ ﻓِﻲ اﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻭَﻳْﻞٌ لِلأَﻋْﻘَﺎﺏِ ﻣِﻦَ اﻟﻨَّﺎﺭِ

Sungguh telah ada keterangannya di dalam hadits : celakalah tumit-tumit (yang tidak terbasuh) akan masuk neraka.

ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﺯَاﻝَ ﺷَﻌْﺮًا ﺃَﻭْ ﻗَﻠَﻢَ ﻇُﻔْﺮًا ﺃَﻭْ ﻗَﻄَﻊَ ﻋُﻀْﻮًا ﻣِﻦْ ﺃَﻋْﻀَﺎءِ اﻟْﻮُﺿُﻮْءِ ﺃَﻭْ ﻛَﺸَﻂَ ﻣِﻨْﻪُ ﺟُﺰْءًا ﺑَﻌْﺪَ ﺗَﻄْﻬِﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﻢْ ﻳَﺠِﺐْ ﺗَﻄْﻬِﻴْﺮُ ﻣَﻮْﺿِﻌِﻬَﺎ لِأَﻥَّ اﻟْﻮُﺿُﻮْءَ ﻳَﺮْﻓَﻊُ اﻟْﺤَﺪَﺙَ ﻋَﻦِ اﻟﻈَّﺎﻫِﺮِ ﻭَاﻟْﺒَﺎﻃِﻦِ

Jika ia menghilangkan bulu atau menggunting kuku atau memotong anggota dari anggota-anggota wudhu atau mengupas kulit darinya satu bagian sesudah mensucikan yang demikian, maka tidak wajib mensucikan letaknya. Karena wudhu itu mengangkat hadats dari yang dzohir dan yang bathin.

(Maksudnya apabila sudah bersuci lalu kulit di atas anggota wudhu dikelupas maka tidak wajib mengulang bersuci untuk mensucikan bagian anggota wudhu di bawah kulit yang dikelupas)


Halaman : 23

 

Abdurrachman Asy Syafi'iy

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Ahlussunnah wal Jama'ah

Ahlussunnah wal Jama'ah
Fiqih bermadzhab Syafi'iy, aqidah bermadzhab Asy'ari, Tasawuf bermadzhab Imam Ghazali

Syaikh Nawawi Al Bantani

Syaikh Nawawi Al Bantani
Maha guru ulama nusantara

Bentengi ajaran ahlussunnah wal jama'ah dari penyimpangan golongan Wahabi

Arsip Blog