KAJIAN FIQIH
KITAB NIHAYATUZ ZAIN
Karya Syaikh Nawawi Al Bantani
بسم الله الرحمن الرحيم
قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالَی
ﻭَﺗُﺴَﻦُّ اﻟْﻤُﺒَﺎﻟَﻐَﺔُ ﻓِﻴْﻬِﻤَﺎ ﻟِﻠْﻤُﻔْﻄِﺮِ
dan disunnahkan mubalagoh di dalam keduanya bagi orang yang
tidak berpuasa.
_(maksudnya disunnahkan mubalaghoh di dalam berkumur dan
istinsyaq, dan mubalaghoh secara bahasa adalah bersungguh sungguh, berusaha
keras)_
ﻭَﻫِﻲَ ﻓِﻲْ اﻟْﻤَﻀْﻤَﻀَﺔِ
ﺃَﻥْ ﻳَﺒْﻠَﻎَ اﻟْﻤَﺎءُ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﻗْﺼَﻰ اﻟْﺤَﻨَﻚِ ﻭَﻭَﺟْﻬَﻲْ الاَﺳْﻨَﺎﻥِ ﻭَاﻟﻠِّﺜَﺎﺕِ
ﻣَﻊَ ﺇِﻣْﺮَاﺭِ الْأُﺻْﺒُﻊِ اﻟْﻴُﺴْﺮَﻯ ﻋَﻠَﻰ ﺫَﻟِﻚَ
dan mubalaghoh di dalam berkumur bahwasanya air sampai
kepada batas akhir rongga mulut dan kedua sisi gigi-gigi dan gusi disertai
melewatkan jari kiri di atas yang demikian itu.
ﻭَﻓِﻲ الْاِﺳْﺘِﻨْﺸَﺎﻕِ ﺃَﻥْ ﻳَﺼْﻌَﺪَ اﻟْﻤَﺎءُ ﺑِﺎﻟﻨَّﻔْﺲِ ﺇِﻟَﻰ
اﻟْﺨَﻴْﺸُﻮْﻡِ ﺑِﺤَﻴْﺚُ لَا ﻳَﺼِﻞُ ﺩِﻣَﺎﻏُﻪُ ﻣَﻊَ ﺇِﺩْﺧَﺎﻝِ ﺃُﺻْﺒُﻌِﻪِ اﻟْﻴُﺴْﺮَﻯ
ﻟِﻴَﺰِﻳْﻞَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦْ ﺃَﺫَﻯ ﺛُﻢَّ ﻳَﺴْﺘَﻨْﺜِﺮُ ﻛَﺎﻟْﻤُﺘَﻤَﺨَّﻂِ
dan (mubalagoh) di dalam istinsyaq adalah air naik sendiri
sampai rongga hidung, sekiranya tidak sampai ke kepalnya, disertai memasukkan
jari kiri untuk menghilangkan apa apa yang ada di dalamnya dari kotoran,
kemudian mengeluarkannya seperti orang yang mengeluarkan ingus.
Halaman : 23
Abdurrachman Asy Syafi'iy
0 comments:
Posting Komentar