KAJIAN FIQIH
KAJIAN KITAB NIHAYATUZ ZAIN
Karya Syaikh Nawawi Al Bantani
بسم الله الرحمن الرحيم
قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالَی
(ﻓَﺎِﺳْﺘِﻨْﺸَﺎﻕٌ)
Lalu istinsyaq
(Maksudnya setelah berkumur disunnahkan istinsyaq)
ﻭَﺃَﻗَﻠُّﻪُ ﻭَﺿْﻊُ اﻟْﻤَﺎءِ فِيْ الْأَﻧْﻒِ ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺼِﻞْ
ﺇِﻟَﻰ اﻟْﺨَﻴْﺸُﻮْﻡِ
dan paling sedikit istinsyaq adalah meletakkan air di dalam
hidung sekalipun tidak sampai rongga hidung.
ﻭَﺃَﻛْﻤَﻠُﻪُ ﺃَﻥْ ﻳَﺼْﻌَﺪَ اﻟْﻤَﺎءُ ﺇِﻟَﻰ اﻟْﺨَﻴْﺸُﻮْﻡِ ﻭَﻳُﺴَﻦُّ
الْاِﺳْﺘِﻨْﺜَﺎﺭُ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻥْ ﻳُﺨْﺮِﺝَ ﺑَﻌْﺪَ الْاِﺳْﺘِﻨْﺸَﺎﻕِ ﻣَﺎ ﻓِﻲْ ﺃَﻧْﻔِﻪِ
ﻣِﻦْ ﻣَﺎءٍ ﻭَﺃَﺫَـﻯ
dan paling sempurnanya istinsyaq adalah naik air ke ronggang
hidung bagian atas dan disunnahkan istintsar, dan istintsar adalah mengeluarkan
sesudah istinsyaq apa apa yang ada di dalam hidungnya dari air dan kotoran.
ﻓَﻘَﺪْ ﻭَﺭَﺩَ ﻋَﻨْﻪُ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻧَّﻪُ
ﻗَﺎﻝَ
Telah warid dari Nabi ﷺ, bahwa Nabi ﷺ bersabda :
ﻣَﺎ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﺣَﺪٍ
ﻳَﺘَﻤَﻀْﻤَﺾُ ﺛُﻢَّ ﻳَﺴْﺘَﻨْﺸِﻖُ ﻓَﻴَﺴْﺘَﻨْﺜِﺮُ ﺇِلَّا ﺧَﺮَّﺕْ ﺧَﻄَﺎﻳَﺎ ﻭَﺟْﻬِﻪِ
ﻭَﺧَﻴَﺎﺷِﻴْﻤِﻪِ
tidak lah seseorang dari kalian berkumur , kemudian
beristinsyaq lalu istinsyar kecuali berjatuhan dosa wajahnya dan rongga
hidungnya.
ﻭَالْأَﻓْﻀَﻞُ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﺇِﺧْﺮَاﺝُ ﺫَﻟِﻚَ ﺑِﺨِﻨْﺼَﺮِ ﻳَﺪِﻩِ
اﻟْﻴُﺴْﺮَﻯ
Dan yang paling utama adalah adanya mengeluarkan yang
demikian itu dengan jari kelingking tangannya sebelah kiri.
Halaman :. 23
Abdurrachman Asy Syafi'iy
0 comments:
Posting Komentar